Saya akan menceritakan mengenai kota pelabuhan Niigata dan wisata sekitarnya pada tulisan saya kali ini ya guys!
① みなとぴあ Minatopia |Museum Sejarah Pelabuhan
Kota Niigata telah menjadi kota pelabuhan terbesar di Laut Jepang sejak zaman Edo. Kota ini berkembang sebagai kota tempat datang dan perginya para pedagang 北前船 kitamaebune (a shipping route in Japan from the Edo period to the Meiji era) dan wisatawan, sehingga banyak budaya unik yang berkembang di kota ini. Tempat ini merupakan objek wisata di pinggir sungai Shinano. Terdapat lantai paping yang membentang luas beserta pepohonan dan beberapa kursi di dekatnya. Meskipun wisatawan disini masih tidak begitu banyak, bayak dijumpai orang lokal yang mengunjungi tempat ini, baik hanya sekedar jogging maupun berjalan-jalan dengan hewan kesayangannya.
Museum sejarah pelabuhan Jepang ini lahir di tepi Sungai Shinano pada Maret 2004. Bangunan yang indah semacam kolonial Eropa ini di dalamnya terdapat sebuah pameran dengan tema “air lokal dan sejarah masyarakat”. Selain di ruang pameran permanen dan ruang pameran khusus, pengunjung juga dapat memperdalam sejarah di teater museum yang telah disediakan. Bangunan lainnya adalah bekas Gedung Pemerintahan Balai Pajak Niigata sebagai bangunan bersejarah di awal era Meiji dan era Showa awal.
Selain itu juga terdapat bangunan arsitektur bank gaya neoklasik yang dapat dijumpai di seluruh Jepang pada periode Showa awal. Bank ke-4 cabang Sumiyoshicho yang selesai pada Oktober 1927, meskipun harus dihapus karena itu merupakan rute bagian jalan perencanaan kota “Jalur Rute Mayojima”, dan karena tuntutan kuat dari warga yang ingin melestarikan bangunan berharga dari periode Showa awal ini, akhirnya direnovasi dan direlokasikan ke Minatopia. Kerangka bangunan yang berasal dari konkrit menjadikannya sulit direlokasi dan baru saja dibangun kembali, tetapi dinding dan kolom luar granit, dan lobby dikembalikan ke konstruksi semula. Lantai pertama dan kedua terbuka untuk umum, dan lantai yang digunakan sebagai ruang kantor di ruang penjualan lantai pertama adalah restoran Lembaga Penelitian Vitikultur Eropa yang mengoperasikan budidaya anggur “Cave d’Occi” di Kakudahama, Nishimuro-ku. “Port Cave d’Occhi” telah membuka toko dan tersedia untuk private tour.
② 旧斎藤家別邸|The Niigata Saitou Villa
Keluarga Saito terhitung sebagai salah satu dari tiga konglomerat Niigata dan bekas Villa keluarga Saito ini dibangun untuk menghibur para pengunjung. Villa ini dirancang agar dapat menikmati keindahan taman dari dalam ruangan. Di tengah-tengah taman terdapat kolam yang besar dihuni oleh koi dan kura-kura. Bangunan utama dan gudang diletakkan di sisi selatan sehingga pintu utara yang menghadap ke taman membuat tidak ada celah cahaya matahari yang masuk ke dalam ruangan. Pengunjung bisa menikmati pemandangan taman yang berbeda dari setiap ruangan.
Saya sedari dulu sangat mengagumi model rumah Jepang seperti ini. Terlebih karena tempat tinggal saya hanya di perumahan yang tidak ada tamannya hahaha. Jadi rasanya kalau bisa punya rumah sebesar dan seasri ini bakal tiap hari betah mandangin alam dari dalam rumah sambal ngopi ya kan?! Keinginan yang sangat sederhana dan semoga nanti bisa terwujud. Selain itu, para pengunjung juga bisa menikmati お茶 ocha (teh) dan お菓子 okashi (jajan) yang akan disuguhkan di ruang tamu yang sangat luas di lantai pertama. Villa ini juga mempunyai souvenir original loh! Saya biasanya sangat suka membeli sesuatu sebagai kenang-kenangan dari tempat wisata yang saya kunjungi hehe.
③ 護國神社|Gokoku Jinja
Perjalanan selanjutnya adalah Gokoku Shrine. Hal yang baru saya sadari saat group trip ke suatu tempat adalah setiap take photo dengan orang Jepang pasti arahannya menunjuk suatu objek wkwkwk. Tapi lucu juga berhubung saya tidak pernah berpose seperti ini di setiap foto saya hehehe. Saya menganut agama Hindu tapi saya tidak keberatan dengan kepercayaan berdoa di kuil lalu membeli jimat seperti yang biasa dilakukan orang Jepang. Dan saya juga melakukannya jika ke jinja. Bukan maksud tidak menghargai agama sendiri, hanya saja saya ingin menikmati perasaan berada di jinja dan memohon sesuatu yang saya inginkan. Saat jimat yang saya dapatkan tidak sesuai atau ramalannya tidak baik, maka saya tidak akan percaya namun jikalau baik akan saya sugestikan karena saya tau hukum tarik menarik itu memang ada.
Kuil Gokoku ini terletak di hutan pinus dan menghadap ke laut Jepang. Kuil ini juga disebut sebagai kuil yang mengawasi perdamaian dan kemakmuran warga Niigata. Kami melewati hutan yang terdapat banyak tulisan-tulisan sebelum memasuki kuil ini. Batu yang berisi tulisan-tulisan kuno yang saya tidak tahu artinya hehehe. Namun entah mengapa rasanya indah sekali. Jika masuk melalui hutan ini dan terus menelusuri ke arah dalam hutan, kita akan tiba di parkiran mobil yang ada di depan kuil.
Nah, sebelum memasuki sebuah jinja, ada kebiasaan yang disebut dengan 「手水を使う」chouzu wo tsukau yang bisa diartikan dengan pembersihan diri. Merbersihkan kedua tangan dan berkumur dipercaya bahwa jiwa dalam diri juga akan menjadi bersih sebelum memasuki kuil.
Selain itu, di kuil ini juga ada festival tahunan dan biasa digunakan sebagai tempat menyelenggarakan upacara pernikahan loh!